Selasa, 02 Juli 2013

PROSEDUR PENGEMBANGAN EVALUASI PEMBELAJARAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Keberhasilan suatu kegiatan evaluasi akan ipengaruhi pula oleh kebehasilan evaluator dalam melaksanakan prosedur evaluasi. Prosedur yang dimaksud ialah langkah-langkah pokok yang harus ditempuh dalam kegiatan evaluasi. Dalam literatur evaluasi banyak dijumpai prosedur evaluasi sesuai dengan pandangannya masing-masing. Dalam makalah ini, prosedur pengembangan evaluasi pembelajaran terdiri atas : perencanaan evaluasi, pelaksanaan evaluasi, monitor pelaksanaan evaluasi. Disamping itu,baik buruk nya evaluasi ada ditangan evaluator, yaitu guru yang melaksanakan proses pembelajaran dalam suatu bidang studi/mata pelajaran atau tim khusus yang dibentuk untuk melakukan evaluasi program pembelajaran secara keseluruhan.
B.   Rumusan masalah  
Adapun rumusan masalah pada makalah ini ialah:
1.      Mengapa diperlukan perencanaan evaluasi ?
2.      Apa maksud dan tujuan pelaksanaan evaluasi ?
3.      Jelaskan tujuan dan fungsi monitor pelaksanaan evaluasi ?








BAB II
PEMBAHASAN
PROSEDUR PENGEMBANGAN EVALUASI PEMBELAJARAN
A.   Perencanaan evaluasi
Dalam melaksanaan suatu kegiatan tentunya harus sesuai dengan apa yang diencanakan. Hal ini di maksudkan agar hasil yang diperoleh dapat lebih maksimal. Namun, banyak juga  orang melaksanakan suatu kegiatan tanpa perencanaan yang jelas sehingga hasilnya pun kurang maksimal oleh sebab itu, seorang evaluator harus dapat membuat perencanaan evaluasi dengan baik. Yang perlu dilakukan dalam kegiatan evaluasi adalah membuat perencanaan. Perencanaan ini penting karna akan mempengaruhi langkah-langkah selanjut nya, bahkan mempengaruhi keefektifan prosedur evaluasi secara menyeluruh. Implikasinya adalah perencanaa evaluasi harus di rumuskan secaa jelas dan spesifik,terurai dan komprehensif sehingga perencanaan tersebut bermakna dalam menentukan langkah-langkah selnjutnya.
1.      Pentingya analisis kebutuhan
Pada dasarnya, analisis kebutuhan merupakan bagian integral dari sistem pembelajaran secara keseluruhan. Analisis kebutuhan dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran . melalui analisis kebutuhan, evaluator akan memperoleh kejelasan masalah dalam pembelajaran sehingga dapat memberikan rekomendasi kepada pembuat atau penentu kebijakan. Jadi, Analisis kebutuhan adalah suatu poses yang dilakukuan oleh seseorang ,untuk mengidentifikasi kebutuhan dan menentukan skala prioritas pemecahannya.
Hal penting yang harus dipahami evaluator adalah ketika melakukan analisis kebutuhan dalam pembelajaran hendaknya dimulai dari peserta didik, kemudian komponen-komponen yang terkait dengannya. Perencanaan evaluasi dapat ditinjau dari dua pendekatan, yaitu:
·         Perencanaan program pembelajaran
·         Pendekatan hasil belajar
a.       Menentukan tujuan penilaian
Tujuan penilaian ini harus dirumuskan secara jelas dan tegas serta ditentukan sejak awal, karena menjadi dasar untuk menentukan ,arah,ruang lingkup materi, jenis/model, dan karakter alat penilaian. Tujuan penilaian jangan terlalu umum sehingga tidak menuntun guru dalam menyusun soal.  Dalam penilaian hasil belajar, ada empat  kemunkinan tujuan penilaian yaitu:
-          Untuk memperbaiki kinerja atau poses pembelajaran (formatif)
-          Untuk menentukan keberhasilan peserta didik (sumatif)
-          Untuk mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam proses pembelajaran (diagnostik)
-          Untuk menempatkan posisi peserta didik sesuai dengan kemampuannya (penempatan)

b.      Mengidentifikasi kompetensi dan hasil belajar
Kompetensi adalah pengetahuan,keterampilan,sikap,dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Peserta didik di anggap kompeten apabila dia memiliki pengetahuan,keterampilan,sikap dan nilai-nilai untuk melakukan sesuatu setelah mengikuti proses pembelajaan. Dalam kurikulum berbasis kompetensi, semua jenis kompetensi dan hasil belajar sudah dirumuskan oleh tim pengembang kuikilim, seperti standar kompetensi,kompetensi dasar,hasil belajar dan indikator.jadi guru tinggal mengidentifikasi kompetensi mana yang akan di nilai.
c.       Menyusun kisi-kisi
Penyusunan kisi-kisi dimaksudkan agar materi penilaian betul-betul reprepesantif dan elevan dengan materi pelajaran yang sudah di berikan oleh guru kepada peserta didik. Jika materi penilaian tidak relevan dengan materi pelajaran yang telah diberikan,maka akan berakibat hasil penilaian itu kurang baik.begitu juga materi penilaian terlalu banyak dibandingkan dengn materi pelajaran, maka akan berakibat sama. Untuk itu guru haus menyusun kisi-kisi.
Kisi-kisi adalah fomat pemetaan soal yang menggambarkan distribusi item untukberbagai topik atau pokok bahasan berdasarkan jenjang kemampuan tertentu. Fungsi kisi-kisi adalah pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi perangkat tes.  Sebenarnya format kisi-kisi tidak ada yang baku, karna itu banyak model format yang dikembangkan para pakar evaluasi.format kisi-kisi soal dibagi 2 komponen pokok,yaitu komponen identitas dan komponen matriks.
 Salah satu unsur penting dalam komponen matriks adalah indikator. Indikator adalah rumusan pernyataan sebagai ukuran spesifik yang menunjukkan ketercapaiaan kompetensi dengan menggunakan kata kerja operasional (KKO). Manfaatnya ialah guru dapat memilih,materi,metode,dan sumber belajar yang tepat sesuai dangan kompetensi yang telah di tetapkan.
d.      Mengembangkan draf instrumen
Mengembangkan draf instumen penilaian merupkan salah satu langkah penting dalam prosedur penilaian. Instrumen penilaian dapat disusun dalam bentuk tes maupun non tes. Dalam bentuk tes bearti guru harus membuat soal. Sedangkan dalam bentuk non tes, guru dapat membuat angket,pedoman observasi,pedoman wawancara,studi dokumentasi,skala sikap,penilaian bakat,minat,dsb.
e.       Uji coba  dan analisis soal
Jika semua soal sudah di susun dengan baik, maka perlu diujiocobakan terlebih dahulu di lapangan. Tujuannya untuk mengetahui soal-soal mana yang perlu di ubah,diperbaiki,bahkan dibuang sama sekali,serta soal-soal mana yang baik  untu dipergunakan selanjutnya. Dalam melaksanakan uji coba soal, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:
·         Ruangan tempatnya hendaknya diusahakan seterang mungkin, jika perlu dibuat papan pengumuman diluar aga orang lain tahu bahwa ada tes sedang berlangsung.
·         Perlu disusun tata tertib pelaksanaan tes, baik yang berkenaan dengan peserta didik,guru,pengawas maupun teknis pelaksanaan tes.
·         Para pengawas harus mengotrol pelaksanaan tes dengan ketat, tewtapi tidak menganggu suasana tes
·         Watu yang digunakan harus sesuai dengan banyaknya soal yang diberikan.
·         Peserta didik harus benar-benar patuh dengan semua petunjuk dan perintah dai penguji.
·         Hasil uji coba hendaknya diolah,dianalisis,dan diadministrasikan dengan baik.
f.       Revisi dan merakit soal (instumen baru)
Setelah diuji coba dan dianalisis,keudian di revisi sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal dan daya pembeda. Berdasarkan hasil revisi soal, barulah dilakukan perakitan soal menjadi suatu instrumen yang terpadu. Untuk itu, semua hal yang dapat memengaruhi validitas skor tes,seperti nomor urut soal,pengelompokan bentuk soal,penataan soal,dan sebagainya.
B.   Pelaksanaan Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi atinya bagaimana caa melaksanakan evaluasi sesuai dengan perencanaan evaluasi. Dalam perencanaan evaluasi telah di singgung semua hal yang berkaitan dengan evaluasi. Pelaksanaan evaluasi sengat bergantung pada jenis evaluasi yang digunakan. Dalam pelaksanaan tes maupun  nontes tersebut akan berbeda satu dangan lainnya, sesuai dengan tujuan dan fungsinya masing-masing.
Dalam pelaksanaan tes lisan , misalnya guru harus memperhatikan tempat tes diadakan. Tempatnya harus tenang, enak  dipandng dan tidak menyeramkan,sehingga peserta didik tidak takut dan gugup. Guru haus dapat menciptakan suasana yang kondusif dan komunikatif, tetapi bukan berarti menciptakan suasana tes lisan menjadi suasana diskusi, debat atau ngobrol santai. 
Ada beberapa hal yang memungkinkan timbulnya kesalahan-kesalahan dalam pengumpulan data yaitu sbb :
1.      Kesalahan-kesalahan yang mingkin ditimbulkan karena kurang sempurnanya instrumen evaluasi.
2.      Kesalahan-kesalahan yang mungkin ditimbulkan oleh kurang sempurnanya prosedur pelaksanaan evaluasi yang dilakukan.
3.      Kesalahan tang mungkin ditimbulnya oleh kurang sempurnanya cara pencatatan hasil evaluasi.
C.   Monitor Pelaksanaan Evaluasi
Langkah ini dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan evaluasi pembelajaran telah sesuai dengan perancanaan evaluasi yang ntelah ditetapkan atau belum. Tujuannya untuk mencegah hal-hal yang negatif dan meningkatkan efisiensi pelaksanaan evaluasi. Monitoring mempunyai dua fongsi. Pertama, untuk melihat elevansi pelaksanaan evaluasi dengan perencanaan evaluasi. Kedu, untuk melihat hal-hal apa yang terjadi selama pelaksanaan evaluasi tejadi.


BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
1.      suatu kegiatan tentunya harus sesuai dengan apa yang diencanakan. Hal ini di maksudkan agar hasil yang diperoleh dapat lebih maksimal.
2.      Pelaksanaan evaluasi atinya bagaimana caa melaksanakan evaluasi sesuai dengan perencanaan evaluasi. Dalam perencanaan evaluasi telah di singgung semua hal yang berkaitan dengan evaluasi. Pelaksanaan evaluasi sengat bergantung pada jenis evaluasi yang digunakan. Dalam pelaksanaan tes maupun  nontes tersebut akan berbeda satu dangan lainnya, sesuai dengan tujuan dan fungsinya masing-masing.
3.      Tujuannya untuk mencegah hal-hal yang negatif dan meningkatkan efisiensi pelaksanaan evaluasi. Monitoring mempunyai dua fongsi. Pertama, untuk melihat elevansi pelaksanaan evaluasi dengan perencanaan evaluasi. Kedu, untuk melihat hal-hal apa yang terjadi selama pelaksanaan evaluasi tejadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar