BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Masalah pendidikan adalah merupakan masalah
yang sangat penting dalam kehidupan. Bukan saja sangat penting dalam kehidupan bahkan masalah
pendidikan itu tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Karena untuk menjalani kehidupan ini
dibutuhkan ilmu,dan ilmu hanyalah didapat dari pendidikan.
Mengingat sangat pentingnya pendidikan
itu bagi kehidupan bangsa dan negara, maka hampir seluruh negara di dunia ini
menangani secara langsung masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan,dari masalah pendidikan yang sifat
mikro sampai makro.
Untuk mencapai tujuan pendidikan yang
efektif dan efisien maka diperlukan suatu kerjasama dalam lembaga pendidikan
yang dikenal dengan Administrasi Pendidikan.
Akan tetapi suatu kerja sama itu tidak
akan mungkin berhasil tanpa adandya suatu Komponen, Aturan, Mekanisme dan Tata
Kerja dalam lembaga pendidikan. Untuk keterangan mengenai hal tersebut akan
kami bahas di dalam makalah ini pada Bab selanjutnya.
B.
Rumusan masalah
Adapun rumusan pada masalah ini ialah :
1.
Apa pengertian dari
personalia ?
2. Apa-apa
saja yang mempengaruhi manajemen personalia ?
3.
Aebutkan fungsi
personalia ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
personalia
Yang dimaksud personalia pendidikan adalah semua
orang yang terlibat dalam tugas-tugas pendidikan, yaitu para guru/dosen sebagai
pemegang peranan utama, manajer/administrator, para supervisor, dan para
pegawai. Para personalia pendidikan perlu dibina agar bekerja sama secara lebih
baik dengan masyarakat.
Ada sejumlah gejala yang
membutuhkan pengembangan personalia. Gejala-gejala itu ialah :
1. Para
personalia terlalu patuh kepada atasannya dengan berbagai alasan. Para bawahan merasa wajib memenuhi
kehendak atasan tanpa mempertimbangkan apakah hal itu patut atau tidak patut
dikerjakan.
2. Personalia
pendidikan bekerja terlalu mekanistik, rutin, seperti mesin. Tindakan mereka
selalu berdasarkan peraturan dan atau perintah para atasan.
3. Tidak
puas dengan desain
yang baik tentang cara melayani atau memenuhi kebutuhan para siswa/mahasiswa.
4. Terjadi
perubahan dalam konteks dan isi peranan para siswa/mahasiswa. Perubahan ini
membuat personalia pendidikan menjadi bingung, merasa tidak aman, atau bahkan ada
yang merasa disaingi.
5. Penyesalan
meningkat dalam hubungannya dengan problem komunikasi. Pemakai data tidak
berusaha menyelesaikan problem tersebut, mereka hanya bisa mengeluh dan
menyesali keadaan yang tidak baik itu.
6. Ketidakmampuan
manajer/para manajer meninggalkan otoriter dengan model kepemimpinan yang
hirarhis. Sehingga hubungan personalia khususnya antara atasan dengan bawahan
menjadi kaku.
7. Pengambilan
keputusan yang keliru dan lamban, yang dapat membuat para personalia menjadi
bingung, menemui kesulitan dalam bekerja, marah yang dipendam, dan sebagainya.
8. Peraturan,
norma, dan standar tidak lagi berfungsi dengan baik, sebab sudah ketinggalan
zaman.
9. Konflik
atau pertentangan yang tinggi antar kelompok dan atau di dalam kelompok itu
sendiri.
Dari kesembilan
gejala diatas tampak bahwa bukan hanya para personalia yang perlu dibina atau
dikembangkan melainkan juga lembaganya. Tujuan
pengembangan baik melalui personalia maupun melalui organisasi ialah
memperbaiki performan organisasi dengan menciptakan iklim sumber daya manusia
yang positif. Pegembangan organisasi juga berusaha memperbaiki kompetensi
mereka masing-masing.
Personalia disini adalah semua
orang yang terlibat, artinya didalam organisasi membutuhkan beberapa tenaga
yang sesuai dalam bidangnya, sehingga menimbulkan hubungan timbal balik dalam
organisasi tersebut baik antara kepala, wakil, tenaga pengajar, pegawai dan
lainnya. Dalam kebanyakan organisasi, unit personalia yang khusus umunya
dinyatakan sebagai unit staf Maksudnya dalam satu bidang, terdapat
beberapa anggota yang bekerja dalam bidangnya.
B. Pengaruh
aktivitas manajemen personalia terhadap motivasi:
·
Analisis Pekerjaan
·
Perencanaan Dan
Perekrutan Personalia
·
Testing Dan Seleksi
·
Wawancara Pegawai
·
Orientasi Dan Training
·
Pengembangan Pegawai Dan
Manajemen
·
Menetapkan Rencana
Penggajian
·
Insentif Finansial.
·
Kesejahteraan Dan
Pelayanan
·
Program Peningkatan
Kualitas Kehidupan Kerja
·
Penilaian Prestasi
C. fungsi
manajemen personalia
1. Pengadaan
tenaga kerja. Fungsi operasional pertama dari manajmene personalia adalah
berupa usaha untuk emperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia yang
diperlukan untuk menyelesaikan sasaran organisasi. Hal-hal yang dilakukan dalam
kaitan ini adalah penentuan sumber daya manusia yan diperlukan dan
perekrutannya, seleksi dan penempatan.
2. Pengembangan
tenaga kerja. Setelah personalia diperoleh, mereka harus dikembangkan sampai
pada tingkat tertentu. Pengembangan merupakan peningkatan keterampilan melalui
pelatihan yan perlu untuk prestasi kerja yang tepat.
3. Kompensasi
(imbalan) tenaga kerja. Fungsi ini dirumuskan sebagai balas jasa yang memadai
yang layak kepada personlia untuk sumbangan mereka kepada tujuan organisasi.
Struktur kompensasi meliputi, gaji pokok, tunjangan keuarga, tunjangan makan,
tunjangan transportasi, tunjangan kehadiran dan tunjangan jabatan.
4. Integrasi
(penyatuan) tenaga kerja. Setelah karyawan diperoleh, dikembangkan, dan diberi
kompensasi secara layak, maka selanjutnya adalah intregasi. Integrasi merupakan
usaha untuk menghasilkan suatu kecocokan yang layak atas
kepentingan-kepentingan perorangan, masyarakat, dan organisasi.
5. Pemeliharaan
tenaga kerja. Jika kita telah melaksanakan fungsi-fungsi di atas dengan baik,
maka yang tidak kalah pentingna adalah pemeliharaan pegawai. Pemeliharaan
merupakan usaha untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan untuk bekerja para
pegawai.
6. Pemutusan
hubungan kerja. Fungsi terakhir dari manajemen personalia adalah pemutusan
hubungan kerja dan mengembalikan para pekerja kepada masyarakat. Sebagian besar
karyawan tidak meninggal dunia pada masa kerjanya. Organisasi bertanggung jawab
untuk melaksanakan proses pemutusan hubungan kerja sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, dan menjamin bahwa warga
masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik
mungkin.
Fungsi personalia di atas
dilaksanakan dan dikerjakan oleh manajer atau pimimpin. Manajer memperoleh
hasil dari bawahannya, dan agar bawahannya dapat berprestasi besar dan cakap
bekerja, maka para pemimpin harus memberi perhatian kepada hal-hal yang
berhubungan dengan fungsi personalia.
Tujuan
perencanaan sudah tentu mencakup menentukan kompetensi-kompetensi, beserta
jumlahnya masing-masing dan cara menempatkan yang benar dalam jangka waktu
tertentu, atau dapat juga tujuan itu hanya terbatas kepada usaha pemenuhan
tenaga, peningkatan kompetensi & penempatan yang benar sebagai masalah yang
harus diselesaikan oleh manajemen pendidikan.
Perencanaan
personalia tidak bisa lepas, dari perencanaan organisasi secara keseluruhan,
sebab perencanaan organisasi berupaya meningkatkan produksi pendidikan serta
menyesuaikan dan memberikan suatu yang baru kepada konsumen, didalamnya
terkandung kebutuhan-kebutuhan atau tenaga kependidikan.
Sudah kebutuhan personalia di
tafsirkan atau ditentukan barulah menentukan perogram-program tindakan, ialah
suatu perogram untuk membuat rencana tadi dapat secara tepat dilaksanakan.
Program itu berisi keterampilan dan pedekatan yang dipakai utuk mewujudkan
tujuan personalia, sementara itu organisasi tetap berjalan seperti biasa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen personalia ialah bagian
manajemen yang memprhatikan orang-orang dalam organisasi, yang merupakan salah
satu sub sistem manajemen, perhatian terhadap orang-oran itu mencakup merekrut,
menempatkan, melatih dan mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan mereka
yang dikatakan sebagai fungsi manajemen personalia fungsi ini menunjukkan apa
yang harus ditangani oleh manajer pada segi personalia.
Dan manajer memperhatikan segala
sesuatu yang menyangkut personalia, mulai dari merencanakan, merekrut,
menyeleksi, meneliti utnuk perbaikan dan samapai dengan memberhentikan atau
memberi pensiun kepada para petugas
DAFTAR
PUSTAKA
·
Daryanto, M.
2006. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
·
Juhairiyah. Administrasi
Sarana dan Prasarana Pendidikan. Probolinggo:
·
Erdawati, Ety .
2008. Administrasi Pendidikan. Probolinggo
·
Daryanto, M.
2001. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
·
Hendyat, Soetopo dkk. 1982. Pengatar
Operasional Administrasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar